Kota Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, dan dikenal dengan julukan kota pelajar. Seperti kota kebanyakan Kota malang mempunyai kebudayaan,makanan,dan chi khas tersendiri,
Kesenian: Tari Topeng Malangan
Kesenian Tari Topeng Malangan ini adalah hasil dari perpaduan antara budaya
Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing), sehingga
gerakan dari Tari Topeng Malangan ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan
musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Tari Topeng Malangan ini merupakan
perlambang bagi sifat manusia, karenanya banyak model topeng yang menggambarkan
situasi yang berbeda, menangis, tertawa, sedih, malu dan sebagainya. Malang tak
hanya terkenal sebagai Kota Pelajar, tetapi juga karena kesenian tradisionalnya
yang sudah terkenal hingga mancanegara. Festival tahunan Malang Kembali VII
atau Malang Tempo Doeloe tahun 2012 yang digelar mulai tanggal 24 - 27 Mei 2012
ini tak hanya menyediakan berbagai macam kuliner khas kota Malang tempo dulu,
tetapi juga pagelaran kesenian tradisional Malang. Berikut adalah bentuk-bentuk
kesenian tradisional Malang berdasarkan buku "Malang: Telusuri dengan hati"
karya Dwi Cahyono. Kesenian tradisional ini juga bisa Anda temui di Festival
Malang Kembali 2012.1. Batik Malang
Batik adalah salah satu bentuk ekspresi kedaerahan yang melambangkan identitas dan kewibawaan Kota Malang. Batik di daerah Malang memiliki banyak karakter tergantung pada dari mana batik itu berasal. Salah satu batik Malang yang telah digunakan dalam upacara adat sejak sebelum tahun 1900-an adalah batik bermotif Sido Mukti Malang. Batik Sido Mukti Malang memiliki motif kotak putih di bagian tengah, yang disebut Modhang Koro. Adapun motif batik lainnya antara lain: Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), Dele Kecer (hijau-merah), Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), dan lainnya.
Kerajinan batik khas kota Malang bisa dilihat atau dibeli sebagai kenang-kenangan dengan mendatangi stan pasar batik yang terdapat pada Pasar Pahing di Jalan Besar Ijen selama Festival Malang Kembali 2012 digelar.
2. Ludruk Malang
Ludruk Malang terlahir dari perjuangan masyarakat selama masa penjajahan. Oleh karena itu, lakon, cerita, maupun latar belakang tempat dan waktu selalu merujuk pada kehidupan sehari-hari saat masa perjuangan. Kesenian ludruk mulai tumbuh di Malang sejak tahun 1930, saat kelompok ludruk pertama bernama ludruk "Ojo Dumeh" dibentuk oleh Abdul Madjid. Setelah itu ludruk-ludruk lain mulai bermunculan di Kota Malang. Namun saat ini, hanya tersisa sedikit saja kelompok ludruk yang masih aktif di kota Malang. Hal ini dikarenakan banyaknya pemain ludruk yang beralih profesi, tempat pementasan yang minim, serta kurangnya perhatian dari banyak pihak untuk melestarikan budaya ludruk ini. Tetapi jangan khawatir, kesenian ludruk Malangan ini masih bisa disaksikan di Festival Malang Kembali 2012.
3. Topeng Malang
Banyak orang yang telah mengenal topeng Malang sebagai perwakilan budaya Kota Malang, Topeng Malang merupakan penutup wajah yang digunakan dalam pertunjukan wayang topeng yang memberikan makna jasmani atau badan yang tampak. Selain itu, topeng Malang juga digunakan dalam pagelaran Tari Topeng. Wayang Topeng Malang memiliki ciri khas dalam hal kesenirupaan, tata busana, iringan musik gamelan, dan ragam cerita yang dimainkan. Cerita topeng Malangan yang banyak digunakan bersumber pada ragam sastra lisan cerita Panji yang ruang waktu dan suasananya mengacu pada peristiwa sejarah jaman Singasari, Kediri, Daha, dan Tanah Sabrang pada masa pemerintahan Prabu Airlangga.
Tari Topeng Malang mulai muncul pada tahun 1898 dengan dua dalang pertamanya, yaitu Mbah Reni dan Mbah Gurawan. Sementara itu, pembuat topeng Malang yang terkenal hingga saat ini adalah Mbah Karimun yang berasal dari Pakis Saji, Kabupaten Malang.
Beberapa ragam hias topeng Malang antara lain ragam hias Urna (pada bagian kening), Dahi (yang menunjukkan kebangsawanan berupa bunga melati, kantil, atau teratai), dan Jamang (tutup kepala). Warna pada topeng Malang sendiri memiliki arti, yaitu putih yang melambangkan jujur, suci, dan berbudi luhur. Warna kuning yang melambangkan kemuliaan, warna hijau yang melambangkan watak ksatria, dan warna merah yang melambangkan raksasa dan angkara murka.seperti kebudayaannya,kuliner Kota malang tidak kalah populernya diantaranya Bakso,Pecel Kawi hingga kuliner Legendaris di Toko Oen Malang,
Kuliner legendaris di berbagai daerah yang
tersebar di seluruh Nusantara ini sungguh beragam. Berbagai macam jenis kuliner
legendaris pun sering kali dikaitkan dengan 'penanda kekhasan' daerah itu
sendiri. Begitu pula di Kota Malang. Meski banyak sekali ragam kuliner yang
dapat ditemukan di sini, hanya sebagian kecil yang muncul ke permukaan dan dikenal
sebagai 'sang kuliner legendaris', Ngalamers.
Dikatakan sebagai kuliner legendaris, sebab
beberapa rumah makan ini mampu bertahan hingga puluhan tahun karena citarasa
yang ditawarkannya sungguh khas dan melekat kuat pada memori para pelanggan
setianya. Kekhasan citarasa yang diwariskan secara turun temurun itu juga telah
menjadi saksi bisu pergolakan jaman. Nah, beberapa tempat makan legendaris yang
ada di Malang berikut ini, patutlah Ngalamers jadikan perhitungan sebagai
tempat berburu kuliner kala perut kelaparan.
Berikut adalah beberapa Kuliner
Legendaris dari Kota Malang yang masih bertahan hingga kini.
Toko Oen yang terletak di dekat Alun-Alun Kota
Malang ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda pada tahun 1930. Cerminan
tuanya usia Toko Oen ini nampak sekali pada desain arsitektur bangunannya yang
khas Belanda serta pajangan foto hitam putih suasana Kota Malang di masa
lampau. Furnitur seperti kursi rotan rendah yang ditata mengelilingi meja
bundar juga nampak sangat khas tempoe doeloe.
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang
http://halomalang.com/serba-serbi/kuliner-legendaris-kota-malang
http://www.merdeka.com/khas/mengenal-kesenian-tradisional-malang-malang-kembali-2012-1.html
http://www.malangkota.go.id/mlg_detail.php?own=seni&id=35#ixzz36wRQ4yQD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar